1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. K
  6.  » 
  7. KECANTIKAN


  8. Reporter : Anisha    22 Oktober 2015 12:11

    Bolehkah Menggunakan Terapi Laser pada Kulit Bayi?

    Ada beberapa kondisi di mana terapi laser bisa digunakan pada bayi.

    Feed - Dalam merawat kulit wajah tentunya ada banyak cara yang tepat. Mulai dari jenis yang alami atau pergi terapi ke dokter kecantikan. Salah satu jenis terapi yang banyak dicari dalam pelayanan bidang dermatologi adalah laser.

    (Baca juga: Jika Diibaratkan Buah, Begini Perkembangan Bayi dalam Janin)

    Laser menjadi pilihan tebaik karena indikasi terapi yang spesifik, tidak invasif, dan menjanjikan hasil yang cepat dengan hasil yang optimal. Di mana laser bekerja di bawah lapisan kulit dan merangsang kolagen dan memperbaiki tekstur kulit. Lalu, apakah ini aman digunakan pada bayi?

    via www.tumblr.com

    Penggunaan laser biasanya dilakukan pada umur 18 tahun. Namun, bayi dan anak yang memiliki tanda lahir, bercak merah, dan hemangioma boleh menggunakan laser namun setelah umur 30 hari. Namun yang perlu diketahui terdapat berbagai jenis laser yang masing-masing memiliki kekhususan dalam terapi.

    Untuk ibu hamil disarankan untuk tidak menggunakan metode laser karena tidak baik untuk pertumbuhan janin. Sebaiknya menggunakan alternatif treatment yang lebih ringan saja. Seperti yang dijelaskan dr. Radityo Anugrah, SpKK, spesialis kulit Bamed Skin Care.

    (Baca juga: Waspada Kuku Berwarna Hitam, Itu Pertanda Kanker)

    "Untuk melaksanakan terapi menggunakan laser tentu bukan tanpa persiapan, konsultasi dengan dokter spesialis kulit sangat diperlukan. Keluhan kulit, jenis penyakit, tingkat keparahan penyakit, serta jenis kulit akan menjadi pertimbangan jenis laser apa yang akan digunakan," ujar dr. Radityo di acara seminar 'Jangan sembarangan, Cermatlah dalam merawat kulit bersama Bamed skin care', di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Oktober 2015.

    via www.maguzz.com

    Setelah konsultasi dan pemerikasaan awal selesai,  dokter spesialis kulit akan menentukan persiapan yang diperlukan. Meliputi pemakaian serangkaian krim perawatan selama minimal dua minggu. Hal ini sangat penting karena kulit harus dikondisikan untuk dapat menerima terapi laser sehingga hasil yang dicapai optimal dan mengurangi efek samping yang mungkin akan timbul.

    (Baca juga: Inilah Penyakit Kulit yang Paling Sering Dialami Wanita Indonesia)

    "Selain itu, penting untuk diingat bahwa jenis penyakit menentukan jenis laser apa yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kulit yang dikeluhkan," tambah dr. Radityo.

    Terdapat dua laser yang banyak digunakan untuk berbagai keluhan bidang dermatologi, yaitu Q-switch NdYag dan Fractional CO2.

    via www.babymed.com

    1. QS NdYAg
    Laser ini banyak digunakan untuk keluhan pigmentasi meliputi peremajaan kulit (skin rejuvenation), melasma, freckles, bercak lahir, lentigo, bekas luka berwarna coklat, serta menghilangkan tato, bahkan mengatasi jamur kuku. Hasilnya dapat terlihat langsung perbaikannya, bercak tampak memudar bahkan hilang.

    (Baca: Ilustrasi Jenaka Kehidupan Wanita, Pasti buat Kaum Hawa Tersenyum Geli)

    Namun, penggunaan yang tidak tepat dan berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping yang dapat bersifat permanen. Efek samping meliputi, kemerahan, hiperpigmentasi pasca inflamasi, hipopigmentasi pasca inflamasi, confetti hypopigmentation, lepuh, dan infeksi. Selama pengerjaan berlangsung terdapat sensasi nyeri yang dapat dikurangi dengan aplikasi krim anestesi.

    2. Laser Fractional CO2
    Banyak digunakan untuk memperbaiki tekstur permukaan kulit, yaitu pada scar acne, mengurangi garis halus dan kerutan sekitar mata, membantu mengurangi masalah pigmentasi, mengecilkan pori, peremajaan kulit, dan jerawat. Pasien perlu diinformasikan mengenai "down time" pasca tindakan, kemerahan pada kulit bertahan beberapa hari, dan dapat terjadi pengelupasan kulit.

    via www.reevemedical.com

    Hal ini dikarenakan tujuan dari Laser Fractional CO2 adalah untuk memperbaiki atau mengembalikan permukaan kulit sehingga tindakan menjadi lebih invasif. Efek samping yang dapat timbul adalah hiperpigmentasi pasca inflamasi, lepuh, infeksi, serta jaringan parut.

    (Baca: Pertanda Masalah Jantung pada Wanita)

    "Perawatan pasca tindakan tentu tidak kalah penting, dokter akan menganjurkan menghindari debu berlebih, paparan sinar matahari, bahkan menghindari pemakaian make up selama beberapa hari pertama, krim perawatannya pun untuk satu minggu pertama berbeda," papar Dokter Raditya lagi.

    Selain menggunakan laser, penggunaan tabir surya, lotion SPF 30, hindari makanan manis seperti susu serta cokelat, hindari kebiasan merokok dan alkohol. Semua itu dapat memicu radikal bebas adalah solusi yang tepat untuk mencegah masalah kulit di wajah. (Anisha Saktian.P/Zika Zakiya)

    Baca juga:

    Video Lucu Bayi Ijon Menangis Saat Mengulang Nasihat Ayah

    Rangkaian Foto Bayi Tanpa Hidung Ini Buat Hati Meleleh

    Tes Penglihatan: Bisakah Anda Melihat Bayi pada Gambar Hitam Putih Ini?

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES