1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. I
  6.  » 
  7. INSPIRATIF


  8. Reporter : Zika    22 Oktober 2015 15:34

    Cara Ardina Rasti Menjalani Hidup Setelah Jadi Korban Kekerasan

    "Selalu ingat bahwa jadi korban bukanlah aib."

    Feed - Nama Ardina Rasti santer diberitakan pada 2013 lalu terkait kasus yang kekerasan yang menimpanya. Kala itu ia melaporkan mantan pacarnya, Eza Gionino, atas tindak kekerasan. Rasti yang kala itu didukung oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK dengan lantang memeja-hijaukan perlakuan tersebut.

    Untuk bisa sampai ke keputusan final, ia harus pasrah menerima ucapan tidak enak dari para haters, fitnah, dan ajakan "damai" dari pihak-pihak tertentu. Dalam perbincangannya bersama kru FEED.ID, Kamis, 22 Oktober 2015, ia mengatakan bahwa cara bertahan dari itu semua adalah mengingatkan pada diri sendiri bahwa perlawanan itu adalah bentuk penghargaan diri.

    "Selalu ingat bahwa seburuk-buruknya kita, bukan kita yang menyakiti orang lain. Dengan bersuara, kita jadi menghargai diri sendiri," ujar Rasti ketika ditemui di Tebet, Jakarta Selatan.

    via www.kapanlagi.com

    Saat menanti putusan hukum untuk pelaku, Rasti mengaku didukung penuh oleh pihak LBH dan ibu kandungnya. Malah sang ibu-lah yang menguatkan dengan menyatakan bahwa apa yang ia perjuangkan bukan untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, ia menutup kuping pada ucapan haters yang menggaung. "Apapun hasilnya, kita hanya minta keadilan," tambah dara manis itu.

    Apa yang diperjuangkan gadis berusia 29 tahun itu akhirnya berbuah manis. Pelaku yang melakoni tindak kekerasan pada diriya divonis bersalah dan penjara selama tujuh bulan pada Juni 2013.

    Kini, Rasti bertindak sebagai Duta Anti-Kekerasan, di mana ia akan menyuarakan hak dan kewajiban perempuan yang mengalami apa yang ia alami dulu. "Selalu ingat bahwa jadi korban bukanlah aib. Coba pikirkan perempuan yang paling kita sayang, Ibu, Kakak, Adik. Jika mereka dipukuli, apa Anda akan diam saja? Jika Anda tidak diam untuk mereka, mengapa Anda tidak bertindak untuk diri sendiri?"

    via www.kapanlagi.com

    Kekerasan yang dialami Rasti hanya sesobek dari setumpuk kasus yang dialami wanita di Indonesia. Komisi Nasional Indonesia mencatat terdapat 8.626 kasus kekerasan pada wanita di tahun 2014 lalu. Wanita yang menjadi korban kekerasan memiliki demografis yang merentang, di mana istri dalam rumah tangga menjadi penyumbang angka terbesar dengan 293.220 kasus kekerasan.

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise sampai harus menyuarakan ajakan agar tindak kekerasan ini harus diputus dengan cara ketegasan dari pihak perempuan,"Pesan saya bagi seluruh perempuan di Indonesia, mari kita bersama-sama membangun komitmen menghapuskan kekerasan khususnya dalam rumah tangga," kata Yohana dalam pada April 2015 seperti dilansir dari Merdeka.com

    (Zika Zakiya)

    Baca juga:

    Ibu dan Anak Seleb yang Super Mirip, Nyaris Kembar!

    Kejadian Memalukan Para Selebriti yang Terekam Kamera

    Selebriti Cantik Bersuamikan Pria (maaf) Jelek

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES